Seminar
parenting. 02.09.2017
Bismillah...
Sebenar
nya, saya sudah menulis rangkuman tentang seminar parenting ini kira
kira 2 Minggu yang lalu di Status FB, namun saya belum sempat save
dan ada salah klik tombol komputer. Byarrr semua hilang seketika
teman teman... Ibarat pohonan saat itu juga saya tumbang wakakakaka
(Lebay engga sih) ya iya, gimana engga lebay karena tulisan nya sudah
cukup panjangggggggggggggggggg dan komplet hampir THE END tapi
tiba-tiba hilang.
Ingin
nya sih saat itu langsung menulis ulang lagi, tapi waktu yang tidak
memungkinkan dan juga mood saya sudah terlanjur down (Halah) apa coba
wakakaka. Jadi saya putuskan untuk menulis di lain kesempatan dan
kebetulan juga akan di adakan seminar berikut nya yang jarak nya
tidak terlalu jauh dan saya pikir akan saya tulis rangkuman tersebut
setelah seminar lanjutannya.
Seminar
lanjutan nya sudah di adakan pada tanggal 30.09.2017 lalu. Dan dalam
seminar lanjutan tersebut kami disini kebanyakan sesi tanya jawab
dari tema seminar pertama tanggal 02.09.2017. Biasalah yah Emak-emak
kalau masih bisa ada yang di tanyakan yah ditanyakan aja apalagi bisa
curhat hihihihi. (Bukan itu sih teman teman alasan nya, karena memang
materi sudah tersampaikan semua di seminar parenting pertama)
Nah
saat ini mumpung si bocil sedang bobo siang dan mood saya untuk
menulis juga sedang OK bingitz jadilah saya akan buat rangkuman
tentang seminar parenting tersebut yah teman teman :)
Oh
yah, seminar parenting ini di adakan oleh salah satu organisasi yang
menaungi warga perantau Indonesia yang ada di Bremen yaitu Organisai
DIB (Diaspora Indonesia Bremen). Awal nya seminar
ini di adakan karena saat itu sedang terjadi marak marak nya berita
kekerasan kepada Anak di Nusantara terutama kasus tentang kekerasan
sexsual kepada anak anak.
Kami
disini para ibu ibu Indonesia di rantau pun menjadi ikut sedih dan
geram dan sedikit khawatir juga terhadap putra putri kami yang
sebenar nya saat ini kami tidak tinggal di Indonesia namun kejahatan
terhadap anak itu dalam apapun bentuk nya sangat rentan terjadi
kepada anak anak dimanapun kita berada. Untuk membekali hal hal
pengetahuan seputar sex pada anak, saat itu di adakan seminar tentang
tema EDUKASI SEX PADA ANAK SEJAK USIA DINI. Menarik sekali tema nya
dan sangat bermanfaat sekali terutama untuk saya pribadi dan teman
teman yang baru menyandang status menjadi ibu.
Tapi
di kesemptan kali ini saya bukan akan menulis tentang tema diatas,
melainkan Tema yang terbaru yang di seminar kami hadiri di awal bulan
September yang lalu. Insha Allah tema tentang Edukasi Sex Pada anak
sejak usia dini akan saya tuliskan di lain kesempatan yah teman
teman.
Hehehehe
panjang yaaa intro nya :)
Baiklah
teman teman, untuk tema yang akan saya rangkumkan kali ini Tema
'KENALI
ANAK ANDA'
Tema
ini menarik sekali, terutama buat teman teman perempuan yang baru
menikah dan akan program hamil, atau ada teman teman yang saat ini
sudah menikah dan sudah hamil dan akan menjadi calon ibu, atau ada
teman teman yang baru menjadi ibu baru (seperti saya contohnya)
hehehe atau ada juga teman teman yang sudah menjadi ibu belasan atau
puluhan tahun dan mungkin akan punya cucu. Insha Allah semua bisa
membaca dan mempelajari nya (ya ampun kaya sekolah yah kita belajar)
hehehehe tapi memang benar teman teman ternyata ilmu parenting itu
adalah ilmu seumur hidup yang gak ada sekolah nya :)
Oh
yah, saya lupa mengucapkan terimakasih juga untuk ibu Lusi Triyani,
terimakasih yang sebanyak banyak nya untuk Ibu Lusi yang sudah dengan
sabar membimbing dan memberi arahan pada seminar parenting selama
ini, terimakasih untuk mengingatkan kami bahwa dunia parenting itu
adalah dunia yang menyenangkan dan anak anak adalah anugerah yang tak
terhingga dari Allah.
Bu
Lusi adalah psikologi dan psikiater yang saat ini tinggal di Bremen.
Serta sudah banyak sekali menangani kasus kasus tentang dunia
parenting selama di Indonesia dan hingga saat ini pun masih banyak
pasieen pasien yang Ibu Lusi tangani, walau beliau sudah jauh dari
Indonesia. Bu Lusi semoga Allah membalas segala kebaikan ibu Lusi
yah. Aamiin
Kembali
lagi di Tema ' Kenali Anak Anda'
Pada
awal seminar di mulai, Ibu Lusi memberikan kami semua secarik kertas.
Untuk nanti nya kami menuliskan jawaban dari pertanyaan yang akan
beliau sampaikan.
Waduh
kami semua sudah saling pandang dalam seminar tersebut karena takut
mendapatkan pertanyaan yang sulit wakakaka lagi lagi berasa lagi
ujian di sekolah :D
Pertanyaan
nya ternyata mudah dan walau buat jawaban nya jadi kita semua mikir
juga sih hihihhi. Nah teman teman semua yang baca tulisan ini, bisa
juga ikutan siapin secarik kertas dan jawab dari pertanyaan yang di
berikan ibu Lusi tersebut. Seru deh saya jamin hehehe. (Film kali
seru) :D :D
Jika
teman teman sudah siapkan secarik kertas dan pulpen. Maka siap siap
ikutan jawab juga yah :)
Pertanyaan
nya adalah sebagai berikut : ' INGIN MENJADI ORANG TUA SEPERTI APAKAH
KITA TERHADAP ANAK KITA? '
Gampang
kan teman teman pertanyaan nya hehehe. Yukkkk kalau sudah teman teman
jawab, saya akan lanjut yaah :)
Sengaja
saya berikan spasi kosong lumayan jarak nya jauh agar ada teman teman
buat waktu untuk menjawab dan tidak langsung membaca tulisan saya di
paragraf berikut nya hihihi.
Dari
jawaban yang kami semua kumpulkan, bu Lusi melihat bahwa jawaban kami
akan di bagi beberapa kategori suara terbanyak sampai suara yang
terendah.
Berikut
jawaban kami semuanya. Dari pertanyaan ' ' INGIN MENJADI ORANG TUA
SEPERTI APAKAH KITA TERHADAP ANAK KITA? '
Nomer
1 : Ingin menjadi Orang Tua yang sekaligus sahabat bagi anak-anak
Nomer
2 : Ingin menjadi Orang Tua yang di sayangi anak-anak
Nomer
3 : Ingin menjadi Orang Tua yang di hormati anak-anak
Nomer
4 : Ingin menjadi Orang Tua yang bisa mendidik anak dengan baik
Nomer
5 : Ingin menjadi Orang Tua yang bijaksana kepada anak-anak
Nomer
6 : Ingin menjadi Orang Tua yang bahagia
Nomer
7 : Ingin menjadi Orang Tua yang sabar
Nomer
8 : Ingin menjadi Orang Tua tegas
Ternyata,
hasil jawaban kami semua diatas tidak terlalu jauh hasilnya dengan
hasil survey yang di adakan dalam dunia parenting dimanapun berada.
Menurut
survey yang di inginkan orang Tua, menjadi orang tua seperti apakah
terhadap anak-anak adalah dibagi dalam 4 kategori yaitu sebagai
berikut :
Orang
Tua yang di Hormati
Orang
Tua yang Takuti
Orang
Tua sebagai Sahabat
Orang
Tua yang di Sayangi
(Nahhh
teman-teman termasuk kategori yang mana nih? :D , Kalau teman teman
sudah menjawab , saya lanjut yah menulis nya :)
Ternyata
keinginan kita tersebut nantinya akan menjadikan dasar kita sebagai
Orang Tua dalam hal Pola Asuh Anak-Anak Kita loh :)
Pola
Asuh menurut Survey dunia parenting di bagi juga menjadi 4 kategori,
sebagai berikut :
Pola
asuh Demokratis
Pola
asuh Otoriter
Pola
asuh Permisif
Pola
asuh Terlantar
Untuk
pola asuh yang di gunakan oleh orang Tua yang sesuai pertanyaan : ' '
INGIN MENJADI ORANG TUA SEPERTI APAKAH KITA TERHADAP ANAK KITA? '
Biasanya kebanyakan pola asuh nya seperti di bawah ini :
Orang
Tua yang termasuk kategori 'Orang Tua yang ingin di hormati' Biasanya
akan menerapkan pola asuh kepada anak anak adalah secara Demokratis
dan Otoriter.
Orang
Tua yang termasuk kategori 'Orang Tua yang ingin di takuti 'Biasanya
akan menerapkan pola asuh Otoriter.
Orang
Tua yang termasuk kategori 'Orang Tua sebagai Sahabat' Biasanya akan
menerapkan pola asuh Demokratis
Orang
Tua yang termasuk kategori 'Orang Tua yang di Sayangi' Biasanya akan
menerapkan pola asuh Permisif
Ibu
Lusi kemudian melanjutkan, Apa aja sih dan bagaimana sih tanda tanda
nya untuk kita mengetahui akibat dari Pola Asuh yang kita terapkan
sebagai orang tua terhadap anak anak kita.
Berikut
ini adalah tanda-tanda yang sering terjadi atau di temui pada diri si
anak dalam pola asuh kategori 1 s/d 4.
1.
Demokratis : Anak-anak yang di besarkan dengan pola asuh demokratis,
biasanya :
-
Gaul (Pandai bersosialasi)
2.
Otoriter : Anak-anak yang di besarkan dengan pola asuh Otoriter
(Penuh Ancaman), biasanya :
3.
Permisif : Anak-anak yang di besarkan dengan pola asuh Permisif,
biasanya :
4.
Terlantar : Anak-anak yang di besarkan dengan pola asuh Terlantar
(Dalam telantar hal ini adalah bukan nya kita sebagai orang tua yang
menelantarkan anak-anak yah teman teman, namun dalam hal ini adalah
Terlantar dalam artian kita sebagai orang Tua yang sibuk dengan
Bekerja). Anak- anak yang di besarkan dengan pola asuh terlantar,
biasanya :
-
Impulsif
-
Temperamental
Nah
penjelasan mengenai pertanyaan yang di berikan oleh Ibu Lusi sudah
semuanya nih teman-teman :) Semoga kita bisa menelaah dan meninjau
yah kira kira selama ini kita menerapkan pola asuh yang mana untuk
anak anak.
Ibu
Lusi menyampaikan, pola asuh terbaik dari empat kategori diatas
adalah sistem Demokrasi. Dimana sebagai orang Orang Tua, kita tidak
akan pernah memaksakan kehendak atau kemauan kepada anak.anak nya,
selalu menjadi pendengar yang baik untuk anak anak serta selalu
berdiskusi kepada anak-anak dalam hal apapun.
Selain
Demokratis, Otoriter pun boleh kita terapkan namun sedikit saja
kadarnya dan dalam koridor atau batasan-batasan tertentu yang menurut
orang tua hal tersebut akan membahayakan anak-anak.
Baiklah
saya lanjut kembali ya teman teman, dalam Tema KENALI ANAK ANDA ini,
Bu Lusi kemudian menjelaskan ' Bahwa menurut Erik Erikson (Seorang
ahli analisa jiwa dari Amerika yang terlahir di Frankfurt - Jerman
pada tanggal 15 Juni 1902. Beliau membuat kontribusi-kontribusi utama
dalam pekerjaannya di bidang psikologi pada pengembangan anak dan
pada krisis identitas )
Dalam
hal perkembangan anak. Erik Erikson membagi fase-fase tumbuh kembang
anak anak adalah sebagai berikut :
Fase
Bayi ( Usia 0- 1 Tahun)
Fase
Anak-anak (Usia 1-3 Tahun)
Fase
Bermain (Usia 3-6 Tahun)
Fase
Sekolah (Usia 6/7 – 12 Tahun)
Fase
Remaja (Usia 12-20 Tahun)
Fase
Dewasa Awal (20 – 30 tahun)
Sebagai
orang tua hendak nya kita sudah mengetahui fase-fase diatas dalam
masa tumbuh kembang anak, sehingga mudah bagi kita atau sebagai acuan
dan arahan serta untuk mengetahui apa yang semestinya kita lakukan
terhadap anak anak dan bagaimana menghadapi fase-fase tersebut kepada
anak anak kita.
Sebagai
orang tua, apa yah yang harus kita lakukan dalam hal fase – fase
diatas. Ibu Lusi memberikan gambaran singkat (karena terbatas nya
waktu seminar pula) Hehehe
Berikut
ini penjelasan nya :
1.
Bayi (Usia 0-1 tahun)
Kita
disini sebagai orang tua harus memperhatikan dan merangsang
perkembangan anak-anak yang berhubungan dengan sistem motorik anak
baik motorik kasar atau motorik Halus.
hehehehe
karena kalau saya ulang menulisnya akan jadi panjang sekali :D
2.
Fase Anak-anak (Usia 1-3 Tahun)
Kita
disini sebagai orang tua harus hati-hati dalam bicara serta berplikau
karena dalam fase ini anak sedang dalam fase suka meniru.
3.
Fase Bermain (Usia 3-6 Tahun)
Kita
disini sebagai orang tua harus hati-hati serta bersabar dalam
menghadapi anak-anak pada fase ini karena pada fase ini anak-anak
akan memasuki masa Tantrum, dalam menghadapi anak yang tantrum kita
sebagai orang tua hendak nya jangan selalu mengatakan TIDAK BOLEH
atau AWAS KALAU KAMU TIDAK MENURUT YAH.
Dalam
fase ini juga adalah fase perkembangan Emosi Anak. Kita sebagai orang
tua harus mulai ajari dan harus sudah tuntas mengajari anak-anak
mengenal emosi seperti ' Senang/Bahagia, Marah, Sedih, Kecewa. Di
usahakan sebelum si anak akan masuk sekolah dasar (SD). Karena jika
tidak di selesaikan. Ketika dewasa akan berlanjut sifat-sifat yang
buruk di anak.
4.
Fase Sekolah (Usia 6/7 – 12 Tahun)
Dalam
fase ini ideal nya usia masuk sekolah dasar adalah usia 7 Tahun
karena secara mental sudah siap dan sudah matang secara motorik.
5.
Fase Remaja (Usia 12-20 Tahun)
Dalam
fase ini anak anak biasanya akan selalu SAMA dengan teman-teman nya,
dan kita sebagai orang tua harus banyak bicara dan mendengarkan
keinginan nya. Disini kita harus menjadi sahabat anak-anak. Dan juga
mengenal tema-teman nya.
Ada
kesepakatan BOLEH dan TIDAK BOLEH antara orang tua dan anak.
Dalam
fase Remaja ini yang harus lebih dekat ke anak-anak adalah BAPAK.
Karena Bapak itu lebih tegas (Bukan nya kita sebagai ibu tidak bisa
tegas ya teman-teman hehehe, namun kita kadang sebagai ibu itu suka
kebanyakan bicara yang panjang kali lebar kalau sudah bicara ke anak
hehehehe (Istilahnya Cerewet/Bawel) gitu lah :) atau kadang kita
sebagai Ibu/Perempuan selalu terbawa perasaan hehehe.
Jadi
di sarankan memang BAPAK saja yang harus lebih banyak bicara ke anak
apabila semisal ada hal-hal yang akan orang Tua bicarakan kepada
Anak.
Dalam
fase Remaja ini juga. Anak-anak akan sibuk dengan Baju. Karena ingin
terlihat tampan/cantik. Dan ingin di terima oleh lingkungan
teman-teman nya.
Jadi
ibu bapak sekalian jangan kaget yah semisal anak-anak kita sudah
memasuki masa remaja dan kamarnya berantakan hihihihi apalagi kalau
kita ajak kondangan atau pesta atau mau pergi kemana yang selalu
gonta ganti baju sebelum berangkat hehe atau sehari-haripun selalu
sibuk gonta-ganti baju. Itu tanda nya anak-anak kita dalam fase
normal hehehehehe
6.
Fase Dewasa Awal (20 – 30 tahun)
Dalam
fase ini kita sebagai orang Tua harus sering berdiskusi kepada
anak-anak karena anak-anak sudah memikirkan tentang masa depan nya.
Di
akhir seminar, ibu Lusi juga memberikan TIPS kepada kita sebagai
orang Tua hendaknya HARUS KLOP dalam hal pengasuhan anak. Maksud klop
disini adalah harus satu suara dalam apapun hal/keputusan yang kita
lakukan atau berikan kepada anak anak.
Untuk
Para Ibu, harus menunjukan kepada anak-anaknya bahwa Ibunya itu
adalah sayang dan cinta sekali kepada Bapaknya.
Untuk
para ayah, Suami harus menyayangi istrinya. Tunjukan di depan
anak-anak.
Jangan
Pernah menjelek-jelekan Ibu/Bapak di depan anak-anak
Kelak
anak-anak akan belajar bahwa orang tua mereka saling menyayangi dan
mencintai satu sama lain. Walau semisal terjadi perpisahan. Tetap
katakan kepada anak-anak bahwa IBU/BAPAK mereka adalah yang terbaik
untuk anak-anak.
SEHINGGA
ANAK-ANAK MENJADI BAHAGIA.
Demikianlah
teman teman Rangkuman ini. Dan semoga bisa bermanfat untuk
teman-teman semua yang membacanya.Terutama para orang Tua. Agar kita
bisa menjalankan tugas dan amanah yang di berikan oleh Sang Maha
Pencipta kepada kita yaitu sebagai orang tua yang baik. Aamiin.
Bremen,
08.09.2017