Senin, 16 Agustus 2021

Langkah Membuat Surat Penetapan Pengadilan Negeri Untuk Penambahan Nama Keluarga Suami (Family Name)

Hallo teman-teman semuanya. 
 
 
Saya pernah menuliskan tema ini pada tahun 2015 lalu. Di postingan kali ini saya hanya menambahkan UPDATE terbaru mengenai persyaratannya. 
 
Saat ini dokumen ini sedang ngehitz di kalangan pelaku kawin campur, terutama para perempuan Indonesia yang menikah dengan pria warga negara Jerman. 
 
Sebetulnya dokumen ini sudah sejak lama diperbincangkan yaitu sekitar medio tahun 2015. Karena saya ingat saat itu ada teman yang menghubungi saya dan bertanya bagaimana cara membuat dokumen surat putusan pengadilan ini di Indonesia untuk penambahan nama keluarga suami, karena saya memang sudah membuatnya langsung tak berapa lama setelah saya dan suami melakukan pernikahan dan sebelum saya pindah ke Jerman.
Wacana ini muncul kembali baru-baru ini dan hangat di perbincangkan antara kita, khususnya ketika kita akan memperpanjang paspor. Dimana saat ini KJRI mensyaratkan kewajiban mempunyai Surat Penetapan Pengadilan ini untuk kita yang menikah dengan pria warga Jerman dan menginginkan nama keluarga suami ada tertera di halaman pertama di paspor RI.
Saya kebetulan pada hari rabu  (tanggal 10.02.2021) mengurus perpanjangan paspor, saya sempat bertanya kepada petugas KJRI yang membantu karena ada teman yang bertanya menitipkan pertanyaan ini.
Saya tanyakan ''Mengapa sekarang dokumen ini menjadi wajib?''
Pihak KJRI menginformasikan, karena saat ini jika kita memperpanjang paspor, data kita dikirim ke DUKCAPIL Indonesia. Jadi jika kita tidak ada surat penetapan pengadilan ini, nama full name kita (yang ada nama keluarga suami) akan dituliskan di halaman Endorse.
 
Baiklah tanpa berpanjang lebar saya akan informasikan langkah-langkah yang harus kita lakukan jika kita ingin menambahkan nama keluarga suami dan mengikuti hukum yang berlaku di Negara kita tercinta. Tentunya hal ini nantinya akan menjadi landasan KJRI menuliskan nama keluarga kita di halaman depan atau halaman satu di paspor kita, bukan halaman Endorse.
Mungkin sebelumnya ada teman-teman yang nantinya akan berfikir seperti ini
''Halaman Endorse itu juga Sah''
'' Yup Betul sekali. Sebetulnya jika ada nama keluarga suami kita di Halaman Endorse di paspor, itu juga sah.
Cuma ada beberapa pengalaman teman-teman saya, kasus ABH nya tidak mau menuliskan nama keluarga suami sebagai Familiename di Aufenthaltitel jika tertulisnya nama lengkap kita yang ada family name suami tertulis di halaman Endorse''
Jadi teman-teman sesuaikan saja dengan kebutuhannya masing-masing ya. Karena untuk kartu asuransi kesehatan atau sim atau bank biasanya sudah automatis kita langsung ada familie name ini. Jadi memang tak terlalu masalah jika nama keluarga juga ada di halaman endorse pada paspor kita.
Tapi jika teman-teman mau nama keluarganya tertera di halaman satu di paspor. Mau gak mau saat ini memang harus membuat surat putusan pengadilan ini.
Berikut ini langkah-langkahnya.
Langkah pertama adalah pergi ke pengadilan negeri setempat, sesuai dimana teman-teman tinggal.
Lalu kita mendaftarkan pengajuan untuk menambahkan nama keluarga suami pada nama kita.
Ketika kita mendaftar, kita diharuskan melengkapi dokumen yang disyaratkan . (Saya tuliskan Syarat-syaratnya yang terupdate tahun 2016. Saya dapatkan dari teman yang menetap di Austria yang mengurus juga dokumen ini setelah membaca blog saya pada saat itu ).
Syarat-syarat dokumen yang harus dilampirkan adalah sbb :
Melampirkan surat permohonan 2 rangkap dan soft copy. Surat permohonan dalam bentuk microsoft words di CD atau Flashdisk (Tanpa TTD)
Foto copy KTP
Foto copy Akte Kelahiran
Foto copy Ijazah
Foto copy Buku Nikah /Akta Perkawinan
Fotocopy Passport (Diberi cap stempel di kantor pos dan bermaterai 6000.)
Oh ya, pada tahun 2016 ketika teman saya mengurus dokumen surat pengadilan ini, beliau informasikan bahwa jika kita tidak bisa datang langsung melainkan pendaftaran, kita bisa diwakilkan oleh kuasa hukum.
Mungkin ada teman-teman yang tidak cukup waktu ketika pulkam untuk mengurusnya, opsi melalui kuasa hukum ini bisa juga menjadi pertimbangan.
Jika teman-teman menggunakan kuasa hukum. Maka tambahan syaratnya adalah sbb :
- Melampirkan surat kuasa beserta berita acara sumpah (BAS), kartu advokasi, dan KTP Advokat yang telah didaftar di kepaniteraan hukum apabila diwakili oleh kuasa hukum.
Setelah kita mendaftar dan data semua lengkap maka kita membayar Panjar Perkara Permohonan sebesar Rp

.321.000,-
Berapa lama sih prosesnya?
Setelah mendaftar, sekitar seminggu kemudian kita akan dikabari tentang jadwal sidang.
Setelah sidang, surat bisa langsung kita terima saat itu juga salinan aslinya.
Kurleb memakan waktu dua sampai tiga minggu.
Lalu setelah surat putusan pengadilan jadi, teman-teman jangan lupa harus datang ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dimana akte kelahiran teman-teman dikeluarkan ya. Nantinya Akte kelahiran kita akan diberikan catatan kaki oleh staf dukcapil tersebut dan disahkan dengan menuliskan nama kita yang sudah ditambahkan dengan nama keluarga suami.
.
Demikianlah sharing saya, semoga ada manfaat dan memberikan pencerahan untuk teman-teman yang sedang membutuhkan informasi ini.
Yang terakhir, untuk contoh surat permohonan saya bisa informasikan langsung ke teman-teman secara DM atau Japri ya jika ada yang membutukan. Dengan senang hati saya akan membantu informasikan.
Salam Hangat dan salam sehat-sehat selalu untuk kita semua ❤
Tuti Pöppelmeyer

Selasa, 02 Juni 2020

Aturan Memberikan Nama Anak di Jerman


Saat saya hamil, suami sudah mewanti-wanti agar ketika anak kami lahir. Sebisa mungkin memberi nama yang tidak macam-macam.

Saya sempat bingung juga, apa maksudnya macam-macam.

Suami menjelaskan, bahwa di Jerman itu Ada aturannya dalam memberikan nama anak.

Setiap orang tua wajib mengikuti aturan tersebut. Karena jika kita melanggarnya. Kantor pencatatan sipil tidak akan mengeluarkan akte kelahiran anak kita.

Ribet banget ya, nama aja ada aturannya segala. (pasti teman-teman mikirnya demikian). Saya juga awalnya mikir yang sama. Hehehe

Setelah saya melahirkan, menurut saya bagus juga aturan tersebut diterapkan.

Mengapa bagus?

Karena dalam aturan tersebut, pemerintah Jerman menginginkan kebaikan untuk si anak di masa depannya dengan nama yang diberikan orang tua nya.

Aturan nama tersebut di antaranya :

Untuk Vorname (Nama Depan)

1. Nama depan (Vorname) dan nama kedua (zweite name ),  harus jelas menunjukan bahwa nama anak kita adalah berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Itulah di Jerman umumnya ada nama yang hampir mirip antara perempuan dan laki-laki, namun berbeda kenyataannya.
Dari nama itulah kita langsung mengetahui jika si empunya nama adalah seorang laki-laki atau perempuan.

Terutama jika kita berkomunikasi dengan orang baru lewat telpon. Ketika disebutkan namanya kita akan mengetahui, oh yang berbicara dengan kita adalah seorang perempuan atau laki-laki. Jadi kita tidak akan salah menyebuatnya Ibu atau Bapak.

Misal Nama perempuan Leony. Nama Laki-laki Leonard. Ada Paula -  Paul.
Alexandra - Alexander.

Dan lain-lain.

2. Nama tidak boleh menggunakan nama Kota. Titel gelar kerajaan tidak bisa dijadikan nama depan. Atau nama keluarga  pun sama tidak bisa menjadi nama depan.

3. Nama anak dianjurkan tidak akan memberikan rasa malu atau terhina. Baik pengucapan maupun arti nama. Hal itu sangat di perhatikan. Terutama ketika kelak anak-anak sudah dewasa.

Kasian juga anak Kita kalau malu dengan nama yang disandangnya. Nama yang akan dipakai seumur hidup.

4. Nama anak tidak boleh melebihi 5 nama. Misalnya : Bunga(1) Harum(2) Mewangi(3) Semerbak(4) Sepanjang(5) Masa(6). Itu pasti langsung ditolak ketika mengajukan pembuatan akte lahir. Karena ada 6 nama.

Ada pertanyaan, bagaimana jika anak hasil perkawinan campur (misal, Ibu Indonesia dan Bapak Jerman). Atau orang tua yang beda bangsa. Ketika mempunyai anak ingin memberikan nama dari asal negara ibu dan Ayah?.

Jawabannya boleh. Kedua nama tersebut bisa di sematkan ke nama depan dan nama kedua atau ketiga si anak.

Misal Putri Sophia (Putri nama Indonesia, Sophia Nama Jerman)

Atau Nadine Kirana (Nadine nama Jerman, Kirana Nama Indonesia)

Bagusnya di Jerman, Karena aturan ini dibuat, maka benar-benar penerapannya akurat dan tepat.

Pasti teman-teman terbersit, petugasnya rajin banget, apa Iya sampai segitu rajin ya ngecek satu persatu.

Memang betul demikian adanya. Kebiasaan baik orang Jerman adalah aturan dibuat itu untuk diterapkan.

Pihak departemen yang mengurusi hal ini. Yaitu departemen kependudukan, mereka bekerja detail dengan mengecek semua nama anak yang diajukan, apakah sudah memenuhi syarat diatas. Jika belum maka mereka meminta orang tua kembali dengan nama yang sesuai aturan.

Oh ya, tentang nama-nama yang di luar umumnya orang Jerman pakai. Mereka pun ada panduannya, semacam kamus besar nama - nama dari semua negara.

Namun kadang ada juga nama dari negara-negara tersebut tidak terdapat di dalamnya.

Seperti pengalaman kami, yang memberikan nama kedua (zweitename) anak kami yaitu Wulan (kami menuliskan artinya dan di ambil dari Bahasa Jawa). Namun di kamus mereka tertera Bulan, tidak ada Wulan.

Jika kasusnya seperti diatas, orang tua harus meminta surat pengantar kepada kedutaan besar negara kita di Jerman. Yang menerangkan dan memberikan pernyataan, bahwa betul Wulan adalah nama asal Indonesia, di peruntukan untuk anak perempuan, diambil dari Bahasa Jawa yang artinya Bulan.

Atau kita juga bisa mengajukan surat ke sebuah Universitas di Jerman, yang ada di Kota Leipzig. Di sana mereka mempunyai institusi mengurus tentang nama ini. Universitas tersebut ditunjuk Oleh pemerintah Jerman mengurusi bidang nama.

Setelah surat pengantar dilampirkan, maka saat itu anak kami bisa memakai nama Wulan. Serta akte lahir segera diterbitkan.

Jika dari awal sudah tidak ada masalah. Akte lahir langsung dikeluarkan saat pengajuan.

Nah itu adalah penjelasan, tentang nama depan.

Untuk Nachname (Nama Belakang)

Bagaimana untuk nama Keluarga (Familie name). Apakah ada aturannya juga?

Tentu. Anak-anak yang lahir di Jerman, wajib mempunyai nama keluarga.

Aturan untuk menyematkan nama keluarga atau istilah umumnya di Jerman adalah Nachname atau Familie Name adalah sebagai berikut : 


1.Jika nama keluarga ibu dan Ayah sama, automatis nama keluarga anak akan sama.

2. Jika nama keluarga Ayah dan Ibu berbeda, orang tua bisa memilih akankah memakai nama keluarga Ayah atau Ibu untuk anak. Tidak bisa menggunakan keduanya.
.
Demikian tulisan seputar pemberian nama anak di Jerman.

Semoga ada manfaat untuk teman-teman yang membacanya.

Salam hangat dari anak Betawi asli, yang merantau di Jerman.

💖

Tuti Pöppelmeyer


Senin, 01 Juni 2020

Apakah Anda Berasal Dari Indonesia

Apakah Anda Berasal Dari Indonesia?

Pertanyaan itu saya dapati kemarin sore, ketika saya mau ke supermarket bersama neng Femke (Putri saya).

Saat kami berdua di depan deretan Trolley belanja. Kemudian saya PD buka dompet mau ambil uang recehan 1€ atau uang koin Seribu Rupiah yang biasanya terselip di dompet untuk pakai trolley belanja.

Oh iya. Di Jerman, dan negara Eropa lainnya. Trolley di supermarket itu biasanya menggunakan koinan jika ingin memakainya.

Sejak masa semi lockdown Covid-19 serta untuk menjaga sosial distance. Serta jarak antara kita dan orang lain itu sekitar 1-1,5meter. Alhasil supermarket di kampung kami dan area lainnya, membuat aturan. Jika belanja di supermarket harus menggunakan Trolley Belanja. Trolley nya juga di semprot Disinfection dahulu (ada petugas khusus yang membantu).

Balik ke uang koinan, pas saya mengubek dompet, ternyata saya ingat, koinan itu saya letakan di kantong jaket, dan kemarin gak jaketan pas ke supermarket. Lalu saya cek dompet koinan yang biasanya memang tidak banyak isinya karena kalau ada, langsung saya masukin celengan neng Femke. Ketika saya buka dompet koin tersebut, cuma ada beberapa uang koinan nominal 20cent,10 dan 5cent. Tidak ada 50cent atau 1€.

Akhirnya.Saya kumpulkan koinan semuanya yang ada hingga terkumpul mencapai 50cent, saya niat menukarkan ke petugas yang sedang jaga depan pintu masuk untuk menyemprotkan spray disinfection ke setiap trolley belanja.

Beliau tampaknya mengetahui jika saya mau menukar uang koin. Karena ketika kami menuju kepadanya sebelum saya sempat menyapanya, beliau langsung menghampiri saya. Memberikan uang koin Plastik warna biru, sambil berkata
"Sie konnen es benutzen. (Anda bisa menggunakannya)."

" Danke. Aber ich mochte das Geld wechseln. (Saya bilang terimakasih, saya mau tukar saja)", sambil saya menunjukan koinan Euro yang saya punya.

"Nein. Alles okay. Einfach es benutzen. (tidak apa-apa. Anda pakai saja)".

Lalu petugas tersebut bertanya"
Sie sind kommen aus Indonesien?"(Apakah Anda berasal dari Indonesia?)".

Wow, saya suprise juga kok beliau tahu asal saya.

Saya jawab

"Bagaimana Anda mengetahui asal saya. Apakah anda tinggal disini?" (Karena kampung kami kecil, biasanya saling mengenal satu sama lain).

Dia tersenyum sambil jawab, saya tinggal di Kota Bremen.

Saya mengetahui asal kamu. Karena dari penampilan kamu dengan hijab serta paras wajah asia kamu. Menandakan asal orang Indonesia. Oh iya satu lagi, karena kamu ramah dan selalu tersenyum. Itu tanda orang Indonesia yang saya tahu. (sambil dia tersenyum)

Ketika mendengar jawabannya. Ah saya jadi ikutan tersenyum lagi juga bersamanya.

"Anda berasal dari negara mana?" Penasaran saya tanya beliau. Karena wajahnya tampak seperti orang arab, tapi bukan wajah Turki atau Negara timur tengah lainnya yang biasa saya temui selama tinggal di Jerman.

"Asal saya dari Afghanistan", sahut beliau.

Achso (oh begitu) . Jawab saya, sambil saya membaca nametag nya tertera nama Massary.

"Assalamualaikum" ucap saya kemudian.

"Waalaikum salam" . Jawabnya.

Kemudian dia menyapa Neng Femke yang berdiri di sebelah saya . "Siapa nama kamu? Kamu cantik sekali. Masha Allah"

Femke yang menyimak perbincangan kami sebelumnya. Menatap saya untuk meminta persetujuan saya untuk menjawab namanya (Anak di Jerman dibiasakan tidak memberikan nama kepada orang asing yang baru ditemui). Saya mengangguk. Lalu dia menjawab namanya.

Kemudian saya pamit kepada Massary untuk masuk dahulu buat belanja. Sambil saya bilang "nanti saya kembalikan koinnya".

Kami masuk, belanja semua keperluan. Di dalam supermarket neng Femke bertanya, "mama kenapa staff supermarket tadi tahu kalau mama berasal dari Indonesia?"

"Iya. Indonesia itu luas dan terkenal nak. Makanya Femke harus bangga punya darah Indonesia dan bisa bahasa Indonesia. Karena banyak orang tahu negara Indonesia".
(Saya selalu memotivasi Neng Femke untuk selalu bangga kepada setengah negaranya dan bahasa Ibunya)

Lalu setelah selesai belanja, saya balikin trolley dan semua belanjaan sudah rapih masuk ke keranjang sepeda. Saya balik menuju ke pintu masuk untuk kembalikan koinnya yang di pinjamkan Massary tadi.

Dia menjawab, "tidak usah. Anda simpan saja untuk dipakai kalau lupa bawa koin lagi buat belanja lain waktu"

Saya bilang"gak usah saya punya di rumah".

"Tidak apa-apa, saya juga punya banyak" . Sambil dia keluarkan dari kantong kemeja kerjanya koinan plastik biru hampir setengah genggam tangannya.

"Simpan saja untuk anda". Beliau mengulangi.

"Baiklah kalau begitu. Terimakasih banyak sekali lagi. Bleibt gesund (stay healthy) semoga selalu sehat" Ucap saya.

"InshaAllah" jawabnya.

.
.

#CeritaEmakF

Kamis, 09 Januari 2020

Eine frohes neues Jahr 2020

Selamat tahun baru 2020 untuk semua pembaca blog saya.

Lama banget saya tidak menulis di Blog. Iya, Karena sibuk kerja dan ngurus keluarga.

Tapi saya memang lebih aktif juga di FB. Selalu rutin menulis disana.

Bismillah awal tahun 2020 ini. Mau aktif dan semangat lagi berbagi kisah kembali di Blog.


Aamiin


Senin, 30 Juli 2018

Kehamilan

Never give up on something that you can't go a day without thinking about.
There's no words that can express, how I really want to be a mother.
Every pregnancy announcement is devastating.
Not because I'm not happy for them, but because I'm sad for myself.



Status diatas adalah status salah satu teman saya yang sedang menantikan kehadiran seorang anak, pas buka FB langsung muncul di timeline saya pertama kali adalah status teman saya tersebut diatas, saya pun berkomentar di postingan teman saya : ''I feel you, but keep faith in ALLAH SWT. Jangan lelah meminta dan ikhtiar. Insha Allah semuanya sudah Allah Atur . Nanti kalau sudah waktunya datang pasti akan kita semakin takjub dengan semua yang Allah berikan.''



Well, saya langsung teringat pengalaman saya empat tahun yang lalu, ketika sudah lebih menikah hampir setahun dan tidak ada tanda tanda hamil juga, ditambah semua teman teman dekat saya yang menikah nya hampir bersamaan dengan saya sudah pada hamil semua, terbersit perasaan di hati saya yang selalu bertanya juga kepada Allah SWT' Kapan giliran saya di kasih hamil? Saat itu hampir di setiap doa doa saya dalam Sholat selain doa untuk Ibu Bapak serta keluarga, pastilah doa doa meminta kepada Allah SWT untuk segera memberikan saya kehamilan, selalu saya panjatkan tidak henti henti nya. 

Sampai pada akhir nya Allah kabulkan doa doa saya tersebut.  Yang akhir nya saya pun hamil (Ah ketika saya menulis ini air mata saya kok jadi mengalir yah) saya jadi mewek bukan karena saya sedih tapi saya bahagia, karena terkadang Janji Allah SWT itu memang pasti, namun kita sebagai manusia kadang dan bahkan selalu tidak sabaran agar Allah SWT menyegerakan janji Nya tersebut. 

Padahal semua sudah di atur oleh Nya dan kita hanya menjalani Nya semua dengan sebaik baik nya dan selalu berbaik sangka pada Nya. Itulah manusia memang benar bahwasanya kita kadang manusia itu adalah selau tidak sabar dalam segala sesuatu dalam hal di hidup ini, dan benar bahwasanya pula bahwasaya sabar itu adalah salah satu kunci masuk surga. Semoga kita selalu termasuk orang-orang yang bersabar dalam semua ketetapan Allah.


Ketika berumroh, teman saya mengatakan kepada saya untuk titip doa, agar bisa menyusul saya pergi ke Tanah Suci, juga bisa memberangkatkan orang tua pergi ke Tanah Suci dan memohon doakan beliau dan suami agar Allah memberikan keturunan dan di karunia Allah rezeki anak.

Saya mengucapkan semua doa yang teman saya titipkan. Mengabarkan teman saya setelahnya. Sambil terus mendoakan teman saya, meminta kepada Allah untuk mengabulkannya.


-----


Tulisan di atas saya tulis beberapa bulan yang lalu dan saat itu saya belum sempat publish di Blog, saya sudah tulis dan hanya menyimpan nya.


Qodarullah. Teman saya tersebut sekarang sedang hamil. Ketika mendengar kabar kehamilan nya, saya ikut berbahagia. Saya ucapkan kepadanya Selamat. Doa doa saya ketika umroh dikabulkan Allah setahun kemudian.


Teman saya menjawab. Memang semua sudah Allah atur. Allah memberikan semua tepat pada waktunya.

Ya.. Semua Allah berikan tepat pada waktunya, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Yakinlah selalu kepada Allah.

Bremen, 30.07.2018







Selasa, 10 Oktober 2017

Seminar Parenting ' KENALI ANAK ANDA'

Seminar parenting. 02.09.2017

Bismillah...

Sebenar nya, saya sudah menulis rangkuman tentang seminar parenting ini kira kira 2 Minggu yang lalu di Status FB, namun saya belum sempat save dan ada salah klik tombol komputer. Byarrr semua hilang seketika teman teman... Ibarat pohonan saat itu juga saya tumbang wakakakaka (Lebay engga sih) ya iya, gimana engga lebay karena tulisan nya sudah cukup panjangggggggggggggggggg dan komplet hampir THE END tapi tiba-tiba hilang.

Ingin nya sih saat itu langsung menulis ulang lagi, tapi waktu yang tidak memungkinkan dan juga mood saya sudah terlanjur down (Halah) apa coba wakakaka. Jadi saya putuskan untuk menulis di lain kesempatan dan kebetulan juga akan di adakan seminar berikut nya yang jarak nya tidak terlalu jauh dan saya pikir akan saya tulis rangkuman tersebut setelah seminar lanjutannya.

Seminar lanjutan nya sudah di adakan pada tanggal 30.09.2017 lalu. Dan dalam seminar lanjutan tersebut kami disini kebanyakan sesi tanya jawab dari tema seminar pertama tanggal 02.09.2017. Biasalah yah Emak-emak kalau masih bisa ada yang di tanyakan yah ditanyakan aja apalagi bisa curhat hihihihi. (Bukan itu sih teman teman alasan nya, karena memang materi sudah tersampaikan semua di seminar parenting pertama)

Nah saat ini mumpung si bocil sedang bobo siang dan mood saya untuk menulis juga sedang OK bingitz jadilah saya akan buat rangkuman tentang seminar parenting tersebut yah teman teman :)

Oh yah, seminar parenting ini di adakan oleh salah satu organisasi yang menaungi warga perantau Indonesia yang ada di Bremen yaitu Organisai DIB (Diaspora Indonesia Bremen). Awal nya seminar ini di adakan karena saat itu sedang terjadi marak marak nya berita kekerasan kepada Anak di Nusantara terutama kasus tentang kekerasan sexsual kepada anak anak.

Kami disini para ibu ibu Indonesia di rantau pun menjadi ikut sedih dan geram dan sedikit khawatir juga terhadap putra putri kami yang sebenar nya saat ini kami tidak tinggal di Indonesia namun kejahatan terhadap anak itu dalam apapun bentuk nya sangat rentan terjadi kepada anak anak dimanapun kita berada. Untuk membekali hal hal pengetahuan seputar sex pada anak, saat itu di adakan seminar tentang tema EDUKASI SEX PADA ANAK SEJAK USIA DINI. Menarik sekali tema nya dan sangat bermanfaat sekali terutama untuk saya pribadi dan teman teman yang baru menyandang status menjadi ibu.

Tapi di kesemptan kali ini saya bukan akan menulis tentang tema diatas, melainkan Tema yang terbaru yang di seminar kami hadiri di awal bulan September yang lalu. Insha Allah tema tentang Edukasi Sex Pada anak sejak usia dini akan saya tuliskan di lain kesempatan yah teman teman.

Hehehehe panjang yaaa intro nya :)

Baiklah teman teman, untuk tema yang akan saya rangkumkan kali ini Tema
'KENALI ANAK ANDA'

Tema ini menarik sekali, terutama buat teman teman perempuan yang baru menikah dan akan program hamil, atau ada teman teman yang saat ini sudah menikah dan sudah hamil dan akan menjadi calon ibu, atau ada teman teman yang baru menjadi ibu baru (seperti saya contohnya) hehehe atau ada juga teman teman yang sudah menjadi ibu belasan atau puluhan tahun dan mungkin akan punya cucu. Insha Allah semua bisa membaca dan mempelajari nya (ya ampun kaya sekolah yah kita belajar) hehehehe tapi memang benar teman teman ternyata ilmu parenting itu adalah ilmu seumur hidup yang gak ada sekolah nya :)

Oh yah, saya lupa mengucapkan terimakasih juga untuk ibu Lusi Triyani, terimakasih yang sebanyak banyak nya untuk Ibu Lusi yang sudah dengan sabar membimbing dan memberi arahan pada seminar parenting selama ini, terimakasih untuk mengingatkan kami bahwa dunia parenting itu adalah dunia yang menyenangkan dan anak anak adalah anugerah yang tak terhingga dari Allah.
Bu Lusi adalah psikologi dan psikiater yang saat ini tinggal di Bremen. Serta sudah banyak sekali menangani kasus kasus tentang dunia parenting selama di Indonesia dan hingga saat ini pun masih banyak pasieen pasien yang Ibu Lusi tangani, walau beliau sudah jauh dari Indonesia. Bu Lusi semoga Allah membalas segala kebaikan ibu Lusi yah. Aamiin




Kembali lagi di Tema ' Kenali Anak Anda'
Pada awal seminar di mulai, Ibu Lusi memberikan kami semua secarik kertas. Untuk nanti nya kami menuliskan jawaban dari pertanyaan yang akan beliau sampaikan.

Waduh kami semua sudah saling pandang dalam seminar tersebut karena takut mendapatkan pertanyaan yang sulit wakakaka lagi lagi berasa lagi ujian di sekolah :D

Pertanyaan nya ternyata mudah dan walau buat jawaban nya jadi kita semua mikir juga sih hihihhi. Nah teman teman semua yang baca tulisan ini, bisa juga ikutan siapin secarik kertas dan jawab dari pertanyaan yang di berikan ibu Lusi tersebut. Seru deh saya jamin hehehe. (Film kali seru) :D :D
Jika teman teman sudah siapkan secarik kertas dan pulpen. Maka siap siap ikutan jawab juga yah :)


Pertanyaan nya adalah sebagai berikut : ' INGIN MENJADI ORANG TUA SEPERTI APAKAH KITA TERHADAP ANAK KITA? '

Gampang kan teman teman pertanyaan nya hehehe. Yukkkk kalau sudah teman teman jawab, saya akan lanjut yaah :)























Sengaja saya berikan spasi kosong lumayan jarak nya jauh agar ada teman teman buat waktu untuk menjawab dan tidak langsung membaca tulisan saya di paragraf berikut nya hihihi.

Dari jawaban yang kami semua kumpulkan, bu Lusi melihat bahwa jawaban kami akan di bagi beberapa kategori suara terbanyak sampai suara yang terendah.

Berikut jawaban kami semuanya. Dari pertanyaan ' ' INGIN MENJADI ORANG TUA SEPERTI APAKAH KITA TERHADAP ANAK KITA? '

Nomer 1 : Ingin menjadi Orang Tua yang sekaligus sahabat bagi anak-anak
Nomer 2 : Ingin menjadi Orang Tua yang di sayangi anak-anak
Nomer 3 : Ingin menjadi Orang Tua yang di hormati anak-anak
Nomer 4 : Ingin menjadi Orang Tua yang bisa mendidik anak dengan baik
Nomer 5 : Ingin menjadi Orang Tua yang bijaksana kepada anak-anak
Nomer 6 : Ingin menjadi Orang Tua yang bahagia
Nomer 7 : Ingin menjadi Orang Tua yang sabar
Nomer 8 : Ingin menjadi Orang Tua tegas

Ternyata, hasil jawaban kami semua diatas tidak terlalu jauh hasilnya dengan hasil survey yang di adakan dalam dunia parenting dimanapun berada.

Menurut survey yang di inginkan orang Tua, menjadi orang tua seperti apakah terhadap anak-anak adalah dibagi dalam 4 kategori yaitu sebagai berikut :
  1. Orang Tua yang di Hormati
  2. Orang Tua yang Takuti
  3. Orang Tua sebagai Sahabat
  4. Orang Tua yang di Sayangi

(Nahhh teman-teman termasuk kategori yang mana nih? :D , Kalau teman teman sudah menjawab , saya lanjut yah menulis nya :)

Ternyata keinginan kita tersebut nantinya akan menjadikan dasar kita sebagai Orang Tua dalam hal Pola Asuh Anak-Anak Kita loh :)

Pola Asuh menurut Survey dunia parenting di bagi juga menjadi 4 kategori, sebagai berikut :
  1. Pola asuh Demokratis
  2. Pola asuh Otoriter
  3. Pola asuh Permisif
  4. Pola asuh Terlantar

Untuk pola asuh yang di gunakan oleh orang Tua yang sesuai pertanyaan : ' ' INGIN MENJADI ORANG TUA SEPERTI APAKAH KITA TERHADAP ANAK KITA? ' Biasanya kebanyakan pola asuh nya seperti di bawah ini :

Orang Tua yang termasuk kategori 'Orang Tua yang ingin di hormati' Biasanya akan menerapkan pola asuh kepada anak anak adalah secara Demokratis dan Otoriter.

Orang Tua yang termasuk kategori 'Orang Tua yang ingin di takuti 'Biasanya akan menerapkan pola asuh Otoriter.

Orang Tua yang termasuk kategori 'Orang Tua sebagai Sahabat' Biasanya akan menerapkan pola asuh Demokratis

Orang Tua yang termasuk kategori 'Orang Tua yang di Sayangi' Biasanya akan menerapkan pola asuh Permisif

Ibu Lusi kemudian melanjutkan, Apa aja sih dan bagaimana sih tanda tanda nya untuk kita mengetahui akibat dari Pola Asuh yang kita terapkan sebagai orang tua terhadap anak anak kita.

Berikut ini adalah tanda-tanda yang sering terjadi atau di temui pada diri si anak dalam pola asuh kategori 1 s/d 4.

1. Demokratis : Anak-anak yang di besarkan dengan pola asuh demokratis, biasanya :
- Gaul (Pandai bersosialasi)
  • Bertanggung Jawab
  • Flexsibel ( Jika masuk ke lingkungan sosial)

2. Otoriter : Anak-anak yang di besarkan dengan pola asuh Otoriter (Penuh Ancaman), biasanya :
  • Penurut di rumah, namun di luar rumah tidak akan lagi sebagai anak yang penurut
  • Rentan terhadap stress.

3. Permisif : Anak-anak yang di besarkan dengan pola asuh Permisif, biasanya :
  • Kurang Tanggung Jawab
  • Tidak mau kalah
  • Tidak bertoleransi
  • Impulsif (seperti Seorang BOS)
  • Tidak bisa di kritik
  • Cepat Marah


4. Terlantar : Anak-anak yang di besarkan dengan pola asuh Terlantar (Dalam telantar hal ini adalah bukan nya kita sebagai orang tua yang menelantarkan anak-anak yah teman teman, namun dalam hal ini adalah Terlantar dalam artian kita sebagai orang Tua yang sibuk dengan Bekerja). Anak- anak yang di besarkan dengan pola asuh terlantar, biasanya :
    - Impulsif
    - Temperamental

Nah penjelasan mengenai pertanyaan yang di berikan oleh Ibu Lusi sudah semuanya nih teman-teman :) Semoga kita bisa menelaah dan meninjau yah kira kira selama ini kita menerapkan pola asuh yang mana untuk anak anak.

Ibu Lusi menyampaikan, pola asuh terbaik dari empat kategori diatas adalah sistem Demokrasi. Dimana sebagai orang Orang Tua, kita tidak akan pernah memaksakan kehendak atau kemauan kepada anak.anak nya, selalu menjadi pendengar yang baik untuk anak anak serta selalu berdiskusi kepada anak-anak dalam hal apapun.

Selain Demokratis, Otoriter pun boleh kita terapkan namun sedikit saja kadarnya dan dalam koridor atau batasan-batasan tertentu yang menurut orang tua hal tersebut akan membahayakan anak-anak.


Baiklah saya lanjut kembali ya teman teman, dalam Tema KENALI ANAK ANDA ini, Bu Lusi kemudian menjelaskan ' Bahwa menurut Erik Erikson (Seorang ahli analisa jiwa dari Amerika yang terlahir di Frankfurt - Jerman pada tanggal 15 Juni 1902. Beliau membuat kontribusi-kontribusi utama dalam pekerjaannya di bidang psikologi pada pengembangan anak dan pada krisis identitas )

Dalam hal perkembangan anak. Erik Erikson membagi fase-fase tumbuh kembang anak anak adalah sebagai berikut :
  1. Fase Bayi ( Usia 0- 1 Tahun)
  2. Fase Anak-anak (Usia 1-3 Tahun)
  3. Fase Bermain (Usia 3-6 Tahun)
  4. Fase Sekolah (Usia 6/7 – 12 Tahun)
  5. Fase Remaja (Usia 12-20 Tahun)
  6. Fase Dewasa Awal (20 – 30 tahun)

Sebagai orang tua hendak nya kita sudah mengetahui fase-fase diatas dalam masa tumbuh kembang anak, sehingga mudah bagi kita atau sebagai acuan dan arahan serta untuk mengetahui apa yang semestinya kita lakukan terhadap anak anak dan bagaimana menghadapi fase-fase tersebut kepada anak anak kita.


Sebagai orang tua, apa yah yang harus kita lakukan dalam hal fase – fase diatas. Ibu Lusi memberikan gambaran singkat (karena terbatas nya waktu seminar pula) Hehehe
Berikut ini penjelasan nya :

1. Bayi (Usia 0-1 tahun)
Kita disini sebagai orang tua harus memperhatikan dan merangsang perkembangan anak-anak yang berhubungan dengan sistem motorik anak baik motorik kasar atau motorik Halus.

Dalam hal ini Saya sudah pernah juga menulis di Blog saya ini tentang tumbuh kembang anak yang saya sadur dari Majalah Ayah Bunda. Untuk lengkapnya, perkembangan fase Bayi ini bisa di baca di Link ini ya teman teman http://tutifruitty.blogspot.de/2014/11/10-tahap-penting-perkembangan-bayi.html

hehehehe karena kalau saya ulang menulisnya akan jadi panjang sekali :D

2. Fase Anak-anak (Usia 1-3 Tahun)
Kita disini sebagai orang tua harus hati-hati dalam bicara serta berplikau karena dalam fase ini anak sedang dalam fase suka meniru.

3. Fase Bermain (Usia 3-6 Tahun)
Kita disini sebagai orang tua harus hati-hati serta bersabar dalam menghadapi anak-anak pada fase ini karena pada fase ini anak-anak akan memasuki masa Tantrum, dalam menghadapi anak yang tantrum kita sebagai orang tua hendak nya jangan selalu mengatakan TIDAK BOLEH atau AWAS KALAU KAMU TIDAK MENURUT YAH.

Dalam fase ini juga adalah fase perkembangan Emosi Anak. Kita sebagai orang tua harus mulai ajari dan harus sudah tuntas mengajari anak-anak mengenal emosi seperti ' Senang/Bahagia, Marah, Sedih, Kecewa. Di usahakan sebelum si anak akan masuk sekolah dasar (SD). Karena jika tidak di selesaikan. Ketika dewasa akan berlanjut sifat-sifat yang buruk di anak.


4. Fase Sekolah (Usia 6/7 – 12 Tahun)
Dalam fase ini ideal nya usia masuk sekolah dasar adalah usia 7 Tahun karena secara mental sudah siap dan sudah matang secara motorik.

5. Fase Remaja (Usia 12-20 Tahun)
Dalam fase ini anak anak biasanya akan selalu SAMA dengan teman-teman nya, dan kita sebagai orang tua harus banyak bicara dan mendengarkan keinginan nya. Disini kita harus menjadi sahabat anak-anak. Dan juga mengenal tema-teman nya.

Ada kesepakatan BOLEH dan TIDAK BOLEH antara orang tua dan anak.
Dalam fase Remaja ini yang harus lebih dekat ke anak-anak adalah BAPAK. Karena Bapak itu lebih tegas (Bukan nya kita sebagai ibu tidak bisa tegas ya teman-teman hehehe, namun kita kadang sebagai ibu itu suka kebanyakan bicara yang panjang kali lebar kalau sudah bicara ke anak hehehehe (Istilahnya Cerewet/Bawel) gitu lah :) atau kadang kita sebagai Ibu/Perempuan selalu terbawa perasaan hehehe.
Jadi di sarankan memang BAPAK saja yang harus lebih banyak bicara ke anak apabila semisal ada hal-hal yang akan orang Tua bicarakan kepada Anak.

Dalam fase Remaja ini juga. Anak-anak akan sibuk dengan Baju. Karena ingin terlihat tampan/cantik. Dan ingin di terima oleh lingkungan teman-teman nya.

Jadi ibu bapak sekalian jangan kaget yah semisal anak-anak kita sudah memasuki masa remaja dan kamarnya berantakan hihihihi apalagi kalau kita ajak kondangan atau pesta atau mau pergi kemana yang selalu gonta ganti baju sebelum berangkat hehe atau sehari-haripun selalu sibuk gonta-ganti baju. Itu tanda nya anak-anak kita dalam fase normal hehehehehe

6. Fase Dewasa Awal (20 – 30 tahun)
Dalam fase ini kita sebagai orang Tua harus sering berdiskusi kepada anak-anak karena anak-anak sudah memikirkan tentang masa depan nya.

Di akhir seminar, ibu Lusi juga memberikan TIPS kepada kita sebagai orang Tua hendaknya HARUS KLOP dalam hal pengasuhan anak. Maksud klop disini adalah harus satu suara dalam apapun hal/keputusan yang kita lakukan atau berikan kepada anak anak.

Untuk Para Ibu, harus menunjukan kepada anak-anaknya bahwa Ibunya itu adalah sayang dan cinta sekali kepada Bapaknya.

Untuk para ayah, Suami harus menyayangi istrinya. Tunjukan di depan anak-anak.

Jangan Pernah menjelek-jelekan Ibu/Bapak di depan anak-anak

Kelak anak-anak akan belajar bahwa orang tua mereka saling menyayangi dan mencintai satu sama lain. Walau semisal terjadi perpisahan. Tetap katakan kepada anak-anak bahwa IBU/BAPAK mereka adalah yang terbaik untuk anak-anak.

SEHINGGA ANAK-ANAK MENJADI BAHAGIA.

Demikianlah teman teman Rangkuman ini. Dan semoga bisa bermanfat untuk teman-teman semua yang membacanya.Terutama para orang Tua. Agar kita bisa menjalankan tugas dan amanah yang di berikan oleh Sang Maha Pencipta kepada kita yaitu sebagai orang tua yang baik. Aamiin. 

Bremen,
08.09.2017 

Sabtu, 27 Mei 2017

Happy 5th Wedding Anniversary

Bismillah..



Rasanya baru kemarin, di tanggal hari ini serta di jam yang sama di Jam 09 pagi, saya dan calon suami yang masih deg deg an untuk melaksanakan Ijab Qobul. Momen yang sangat bahagia untuk kami berdua. Momen di mana kami menyempurnakan separuh Agama kami.

Rasanya masih teringat jelas pesan pesan Pak Penghulu yang menyampaikan Tauziah Singkat kepada kami berdua tentang makna pernikahan. Insha Allah hingga hari ini kami masih mengingat semua pesan yang beliau berikan kepada kami dan insha Allah kami bisa melaksanakan nya selama nya, membina rumah tangga yang Sakinah, Mawaddah dan Warohmah. Aamiin.

Rasanya saya masih terharu dan kembali haru saat ini, ketika kami berdua bersalaman kepada orang tua kami untuk meminta restu untuk meridhoi pernikahan kami. Air mata tak bisa di bendung, terutama saya yang sangat terharu dan sedih bahagia. Terharu karena saya sebentar lagi akan berpisah dengan orang Tua saya untuk ikut suami dan sedih karena mungkin banyak dosa dosa saya selama ini kepada orang tua dan belum cukup untuk lebih banyak berbakti kepada mereka untuk membahagiakan nya selama saya tinggal bersama mereka. Namun semua menjadi indah ketika kedua orang Tua saya berpesan, kami ridho Nak dan mulai sekarang patuhi dan taati suami mu, karena sekarang Surga mu ada bersama suami mu. Kami Ridho dan insha Allah Pernikahan kalian pun akan di Ridhoi Allah. Tangis pun semakin menjadi dan Alhamdulillah doa serta restu orang tua kami mengiringi acara pernikahan kami. Cukuplah doa dan restu mereka menjadi pondasi yang kuat untuk pernikahan kami dan hari hari selanjut nya dalam kami menapaki biduk berumah tangga.

Rasanya benar benar campur aduk dan masih teringat semua nya detik detik saaat sang suami mengucapkan Ijab Qobul dengan lancar, di akhir nya semua Tamu dan Kerabat mengucapkan Alhamdulillah dan semua yang hadir merasakan kebahagian kami, karena hampir rata semua tamu yang hadir pun menyertai riuh tepuk tangan saat itu (hehehehe memang kami merayakan pernikahan di rumah orang tua saya yang memang masih tinggal di area perkampungan Jakarta) :D

Sekarang sudah 5 Tahun berlalu. Dan sayapun selalu mengucap syukur kepada Allah SWT atas pernikahan kami yang sudah melewati usia pernikahan 5 tahun, semoga pernikahan kami akan terus Allah berkahi dan rahmati. Aamiin.

Sekarang sudah 5 Tahun berlalu. Banyak suka dan juga duka yang kami lewati, kami pun bersyukur atas semua batu kerikil dan ujian yang datang. Yang semua nya menjadikan kami lebih saling menyayangi, mengasihi dan semakin mencintai satu sama lain. Bukan kah kebahagiaan dan kedukaan itu adalah sama sama ujian dari Allah? insha Allah kami akan selalu bersama sama saling menguatkan dan saling dukung satu sama lain. Karena kami percaya bahwa suami istri itu adalah mitra. Mitra untuk menjadi lebih baik terus diantara banyak nya kekurangan kami. Serta mitra untuk selalu taat kepada Allah SWT.

Ya Allah berkahi lah selalu pernikahan kami ini




Aamiin ya Robbal Alamin.

Bremen,
27.05.2017




Langkah Membuat Surat Penetapan Pengadilan Negeri Untuk Penambahan Nama Keluarga Suami (Family Name)

Hallo teman-teman semuanya.      Saya pernah menuliskan tema ini pada tahun 2015 lalu. Di postingan kali ini saya hanya menambahkan UPDATE t...