Selasa, 10 Oktober 2017

Seminar Parenting ' KENALI ANAK ANDA'

Seminar parenting. 02.09.2017

Bismillah...

Sebenar nya, saya sudah menulis rangkuman tentang seminar parenting ini kira kira 2 Minggu yang lalu di Status FB, namun saya belum sempat save dan ada salah klik tombol komputer. Byarrr semua hilang seketika teman teman... Ibarat pohonan saat itu juga saya tumbang wakakakaka (Lebay engga sih) ya iya, gimana engga lebay karena tulisan nya sudah cukup panjangggggggggggggggggg dan komplet hampir THE END tapi tiba-tiba hilang.

Ingin nya sih saat itu langsung menulis ulang lagi, tapi waktu yang tidak memungkinkan dan juga mood saya sudah terlanjur down (Halah) apa coba wakakaka. Jadi saya putuskan untuk menulis di lain kesempatan dan kebetulan juga akan di adakan seminar berikut nya yang jarak nya tidak terlalu jauh dan saya pikir akan saya tulis rangkuman tersebut setelah seminar lanjutannya.

Seminar lanjutan nya sudah di adakan pada tanggal 30.09.2017 lalu. Dan dalam seminar lanjutan tersebut kami disini kebanyakan sesi tanya jawab dari tema seminar pertama tanggal 02.09.2017. Biasalah yah Emak-emak kalau masih bisa ada yang di tanyakan yah ditanyakan aja apalagi bisa curhat hihihihi. (Bukan itu sih teman teman alasan nya, karena memang materi sudah tersampaikan semua di seminar parenting pertama)

Nah saat ini mumpung si bocil sedang bobo siang dan mood saya untuk menulis juga sedang OK bingitz jadilah saya akan buat rangkuman tentang seminar parenting tersebut yah teman teman :)

Oh yah, seminar parenting ini di adakan oleh salah satu organisasi yang menaungi warga perantau Indonesia yang ada di Bremen yaitu Organisai DIB (Diaspora Indonesia Bremen). Awal nya seminar ini di adakan karena saat itu sedang terjadi marak marak nya berita kekerasan kepada Anak di Nusantara terutama kasus tentang kekerasan sexsual kepada anak anak.

Kami disini para ibu ibu Indonesia di rantau pun menjadi ikut sedih dan geram dan sedikit khawatir juga terhadap putra putri kami yang sebenar nya saat ini kami tidak tinggal di Indonesia namun kejahatan terhadap anak itu dalam apapun bentuk nya sangat rentan terjadi kepada anak anak dimanapun kita berada. Untuk membekali hal hal pengetahuan seputar sex pada anak, saat itu di adakan seminar tentang tema EDUKASI SEX PADA ANAK SEJAK USIA DINI. Menarik sekali tema nya dan sangat bermanfaat sekali terutama untuk saya pribadi dan teman teman yang baru menyandang status menjadi ibu.

Tapi di kesemptan kali ini saya bukan akan menulis tentang tema diatas, melainkan Tema yang terbaru yang di seminar kami hadiri di awal bulan September yang lalu. Insha Allah tema tentang Edukasi Sex Pada anak sejak usia dini akan saya tuliskan di lain kesempatan yah teman teman.

Hehehehe panjang yaaa intro nya :)

Baiklah teman teman, untuk tema yang akan saya rangkumkan kali ini Tema
'KENALI ANAK ANDA'

Tema ini menarik sekali, terutama buat teman teman perempuan yang baru menikah dan akan program hamil, atau ada teman teman yang saat ini sudah menikah dan sudah hamil dan akan menjadi calon ibu, atau ada teman teman yang baru menjadi ibu baru (seperti saya contohnya) hehehe atau ada juga teman teman yang sudah menjadi ibu belasan atau puluhan tahun dan mungkin akan punya cucu. Insha Allah semua bisa membaca dan mempelajari nya (ya ampun kaya sekolah yah kita belajar) hehehehe tapi memang benar teman teman ternyata ilmu parenting itu adalah ilmu seumur hidup yang gak ada sekolah nya :)

Oh yah, saya lupa mengucapkan terimakasih juga untuk ibu Lusi Triyani, terimakasih yang sebanyak banyak nya untuk Ibu Lusi yang sudah dengan sabar membimbing dan memberi arahan pada seminar parenting selama ini, terimakasih untuk mengingatkan kami bahwa dunia parenting itu adalah dunia yang menyenangkan dan anak anak adalah anugerah yang tak terhingga dari Allah.
Bu Lusi adalah psikologi dan psikiater yang saat ini tinggal di Bremen. Serta sudah banyak sekali menangani kasus kasus tentang dunia parenting selama di Indonesia dan hingga saat ini pun masih banyak pasieen pasien yang Ibu Lusi tangani, walau beliau sudah jauh dari Indonesia. Bu Lusi semoga Allah membalas segala kebaikan ibu Lusi yah. Aamiin




Kembali lagi di Tema ' Kenali Anak Anda'
Pada awal seminar di mulai, Ibu Lusi memberikan kami semua secarik kertas. Untuk nanti nya kami menuliskan jawaban dari pertanyaan yang akan beliau sampaikan.

Waduh kami semua sudah saling pandang dalam seminar tersebut karena takut mendapatkan pertanyaan yang sulit wakakaka lagi lagi berasa lagi ujian di sekolah :D

Pertanyaan nya ternyata mudah dan walau buat jawaban nya jadi kita semua mikir juga sih hihihhi. Nah teman teman semua yang baca tulisan ini, bisa juga ikutan siapin secarik kertas dan jawab dari pertanyaan yang di berikan ibu Lusi tersebut. Seru deh saya jamin hehehe. (Film kali seru) :D :D
Jika teman teman sudah siapkan secarik kertas dan pulpen. Maka siap siap ikutan jawab juga yah :)


Pertanyaan nya adalah sebagai berikut : ' INGIN MENJADI ORANG TUA SEPERTI APAKAH KITA TERHADAP ANAK KITA? '

Gampang kan teman teman pertanyaan nya hehehe. Yukkkk kalau sudah teman teman jawab, saya akan lanjut yaah :)























Sengaja saya berikan spasi kosong lumayan jarak nya jauh agar ada teman teman buat waktu untuk menjawab dan tidak langsung membaca tulisan saya di paragraf berikut nya hihihi.

Dari jawaban yang kami semua kumpulkan, bu Lusi melihat bahwa jawaban kami akan di bagi beberapa kategori suara terbanyak sampai suara yang terendah.

Berikut jawaban kami semuanya. Dari pertanyaan ' ' INGIN MENJADI ORANG TUA SEPERTI APAKAH KITA TERHADAP ANAK KITA? '

Nomer 1 : Ingin menjadi Orang Tua yang sekaligus sahabat bagi anak-anak
Nomer 2 : Ingin menjadi Orang Tua yang di sayangi anak-anak
Nomer 3 : Ingin menjadi Orang Tua yang di hormati anak-anak
Nomer 4 : Ingin menjadi Orang Tua yang bisa mendidik anak dengan baik
Nomer 5 : Ingin menjadi Orang Tua yang bijaksana kepada anak-anak
Nomer 6 : Ingin menjadi Orang Tua yang bahagia
Nomer 7 : Ingin menjadi Orang Tua yang sabar
Nomer 8 : Ingin menjadi Orang Tua tegas

Ternyata, hasil jawaban kami semua diatas tidak terlalu jauh hasilnya dengan hasil survey yang di adakan dalam dunia parenting dimanapun berada.

Menurut survey yang di inginkan orang Tua, menjadi orang tua seperti apakah terhadap anak-anak adalah dibagi dalam 4 kategori yaitu sebagai berikut :
  1. Orang Tua yang di Hormati
  2. Orang Tua yang Takuti
  3. Orang Tua sebagai Sahabat
  4. Orang Tua yang di Sayangi

(Nahhh teman-teman termasuk kategori yang mana nih? :D , Kalau teman teman sudah menjawab , saya lanjut yah menulis nya :)

Ternyata keinginan kita tersebut nantinya akan menjadikan dasar kita sebagai Orang Tua dalam hal Pola Asuh Anak-Anak Kita loh :)

Pola Asuh menurut Survey dunia parenting di bagi juga menjadi 4 kategori, sebagai berikut :
  1. Pola asuh Demokratis
  2. Pola asuh Otoriter
  3. Pola asuh Permisif
  4. Pola asuh Terlantar

Untuk pola asuh yang di gunakan oleh orang Tua yang sesuai pertanyaan : ' ' INGIN MENJADI ORANG TUA SEPERTI APAKAH KITA TERHADAP ANAK KITA? ' Biasanya kebanyakan pola asuh nya seperti di bawah ini :

Orang Tua yang termasuk kategori 'Orang Tua yang ingin di hormati' Biasanya akan menerapkan pola asuh kepada anak anak adalah secara Demokratis dan Otoriter.

Orang Tua yang termasuk kategori 'Orang Tua yang ingin di takuti 'Biasanya akan menerapkan pola asuh Otoriter.

Orang Tua yang termasuk kategori 'Orang Tua sebagai Sahabat' Biasanya akan menerapkan pola asuh Demokratis

Orang Tua yang termasuk kategori 'Orang Tua yang di Sayangi' Biasanya akan menerapkan pola asuh Permisif

Ibu Lusi kemudian melanjutkan, Apa aja sih dan bagaimana sih tanda tanda nya untuk kita mengetahui akibat dari Pola Asuh yang kita terapkan sebagai orang tua terhadap anak anak kita.

Berikut ini adalah tanda-tanda yang sering terjadi atau di temui pada diri si anak dalam pola asuh kategori 1 s/d 4.

1. Demokratis : Anak-anak yang di besarkan dengan pola asuh demokratis, biasanya :
- Gaul (Pandai bersosialasi)
  • Bertanggung Jawab
  • Flexsibel ( Jika masuk ke lingkungan sosial)

2. Otoriter : Anak-anak yang di besarkan dengan pola asuh Otoriter (Penuh Ancaman), biasanya :
  • Penurut di rumah, namun di luar rumah tidak akan lagi sebagai anak yang penurut
  • Rentan terhadap stress.

3. Permisif : Anak-anak yang di besarkan dengan pola asuh Permisif, biasanya :
  • Kurang Tanggung Jawab
  • Tidak mau kalah
  • Tidak bertoleransi
  • Impulsif (seperti Seorang BOS)
  • Tidak bisa di kritik
  • Cepat Marah


4. Terlantar : Anak-anak yang di besarkan dengan pola asuh Terlantar (Dalam telantar hal ini adalah bukan nya kita sebagai orang tua yang menelantarkan anak-anak yah teman teman, namun dalam hal ini adalah Terlantar dalam artian kita sebagai orang Tua yang sibuk dengan Bekerja). Anak- anak yang di besarkan dengan pola asuh terlantar, biasanya :
    - Impulsif
    - Temperamental

Nah penjelasan mengenai pertanyaan yang di berikan oleh Ibu Lusi sudah semuanya nih teman-teman :) Semoga kita bisa menelaah dan meninjau yah kira kira selama ini kita menerapkan pola asuh yang mana untuk anak anak.

Ibu Lusi menyampaikan, pola asuh terbaik dari empat kategori diatas adalah sistem Demokrasi. Dimana sebagai orang Orang Tua, kita tidak akan pernah memaksakan kehendak atau kemauan kepada anak.anak nya, selalu menjadi pendengar yang baik untuk anak anak serta selalu berdiskusi kepada anak-anak dalam hal apapun.

Selain Demokratis, Otoriter pun boleh kita terapkan namun sedikit saja kadarnya dan dalam koridor atau batasan-batasan tertentu yang menurut orang tua hal tersebut akan membahayakan anak-anak.


Baiklah saya lanjut kembali ya teman teman, dalam Tema KENALI ANAK ANDA ini, Bu Lusi kemudian menjelaskan ' Bahwa menurut Erik Erikson (Seorang ahli analisa jiwa dari Amerika yang terlahir di Frankfurt - Jerman pada tanggal 15 Juni 1902. Beliau membuat kontribusi-kontribusi utama dalam pekerjaannya di bidang psikologi pada pengembangan anak dan pada krisis identitas )

Dalam hal perkembangan anak. Erik Erikson membagi fase-fase tumbuh kembang anak anak adalah sebagai berikut :
  1. Fase Bayi ( Usia 0- 1 Tahun)
  2. Fase Anak-anak (Usia 1-3 Tahun)
  3. Fase Bermain (Usia 3-6 Tahun)
  4. Fase Sekolah (Usia 6/7 – 12 Tahun)
  5. Fase Remaja (Usia 12-20 Tahun)
  6. Fase Dewasa Awal (20 – 30 tahun)

Sebagai orang tua hendak nya kita sudah mengetahui fase-fase diatas dalam masa tumbuh kembang anak, sehingga mudah bagi kita atau sebagai acuan dan arahan serta untuk mengetahui apa yang semestinya kita lakukan terhadap anak anak dan bagaimana menghadapi fase-fase tersebut kepada anak anak kita.


Sebagai orang tua, apa yah yang harus kita lakukan dalam hal fase – fase diatas. Ibu Lusi memberikan gambaran singkat (karena terbatas nya waktu seminar pula) Hehehe
Berikut ini penjelasan nya :

1. Bayi (Usia 0-1 tahun)
Kita disini sebagai orang tua harus memperhatikan dan merangsang perkembangan anak-anak yang berhubungan dengan sistem motorik anak baik motorik kasar atau motorik Halus.

Dalam hal ini Saya sudah pernah juga menulis di Blog saya ini tentang tumbuh kembang anak yang saya sadur dari Majalah Ayah Bunda. Untuk lengkapnya, perkembangan fase Bayi ini bisa di baca di Link ini ya teman teman http://tutifruitty.blogspot.de/2014/11/10-tahap-penting-perkembangan-bayi.html

hehehehe karena kalau saya ulang menulisnya akan jadi panjang sekali :D

2. Fase Anak-anak (Usia 1-3 Tahun)
Kita disini sebagai orang tua harus hati-hati dalam bicara serta berplikau karena dalam fase ini anak sedang dalam fase suka meniru.

3. Fase Bermain (Usia 3-6 Tahun)
Kita disini sebagai orang tua harus hati-hati serta bersabar dalam menghadapi anak-anak pada fase ini karena pada fase ini anak-anak akan memasuki masa Tantrum, dalam menghadapi anak yang tantrum kita sebagai orang tua hendak nya jangan selalu mengatakan TIDAK BOLEH atau AWAS KALAU KAMU TIDAK MENURUT YAH.

Dalam fase ini juga adalah fase perkembangan Emosi Anak. Kita sebagai orang tua harus mulai ajari dan harus sudah tuntas mengajari anak-anak mengenal emosi seperti ' Senang/Bahagia, Marah, Sedih, Kecewa. Di usahakan sebelum si anak akan masuk sekolah dasar (SD). Karena jika tidak di selesaikan. Ketika dewasa akan berlanjut sifat-sifat yang buruk di anak.


4. Fase Sekolah (Usia 6/7 – 12 Tahun)
Dalam fase ini ideal nya usia masuk sekolah dasar adalah usia 7 Tahun karena secara mental sudah siap dan sudah matang secara motorik.

5. Fase Remaja (Usia 12-20 Tahun)
Dalam fase ini anak anak biasanya akan selalu SAMA dengan teman-teman nya, dan kita sebagai orang tua harus banyak bicara dan mendengarkan keinginan nya. Disini kita harus menjadi sahabat anak-anak. Dan juga mengenal tema-teman nya.

Ada kesepakatan BOLEH dan TIDAK BOLEH antara orang tua dan anak.
Dalam fase Remaja ini yang harus lebih dekat ke anak-anak adalah BAPAK. Karena Bapak itu lebih tegas (Bukan nya kita sebagai ibu tidak bisa tegas ya teman-teman hehehe, namun kita kadang sebagai ibu itu suka kebanyakan bicara yang panjang kali lebar kalau sudah bicara ke anak hehehehe (Istilahnya Cerewet/Bawel) gitu lah :) atau kadang kita sebagai Ibu/Perempuan selalu terbawa perasaan hehehe.
Jadi di sarankan memang BAPAK saja yang harus lebih banyak bicara ke anak apabila semisal ada hal-hal yang akan orang Tua bicarakan kepada Anak.

Dalam fase Remaja ini juga. Anak-anak akan sibuk dengan Baju. Karena ingin terlihat tampan/cantik. Dan ingin di terima oleh lingkungan teman-teman nya.

Jadi ibu bapak sekalian jangan kaget yah semisal anak-anak kita sudah memasuki masa remaja dan kamarnya berantakan hihihihi apalagi kalau kita ajak kondangan atau pesta atau mau pergi kemana yang selalu gonta ganti baju sebelum berangkat hehe atau sehari-haripun selalu sibuk gonta-ganti baju. Itu tanda nya anak-anak kita dalam fase normal hehehehehe

6. Fase Dewasa Awal (20 – 30 tahun)
Dalam fase ini kita sebagai orang Tua harus sering berdiskusi kepada anak-anak karena anak-anak sudah memikirkan tentang masa depan nya.

Di akhir seminar, ibu Lusi juga memberikan TIPS kepada kita sebagai orang Tua hendaknya HARUS KLOP dalam hal pengasuhan anak. Maksud klop disini adalah harus satu suara dalam apapun hal/keputusan yang kita lakukan atau berikan kepada anak anak.

Untuk Para Ibu, harus menunjukan kepada anak-anaknya bahwa Ibunya itu adalah sayang dan cinta sekali kepada Bapaknya.

Untuk para ayah, Suami harus menyayangi istrinya. Tunjukan di depan anak-anak.

Jangan Pernah menjelek-jelekan Ibu/Bapak di depan anak-anak

Kelak anak-anak akan belajar bahwa orang tua mereka saling menyayangi dan mencintai satu sama lain. Walau semisal terjadi perpisahan. Tetap katakan kepada anak-anak bahwa IBU/BAPAK mereka adalah yang terbaik untuk anak-anak.

SEHINGGA ANAK-ANAK MENJADI BAHAGIA.

Demikianlah teman teman Rangkuman ini. Dan semoga bisa bermanfat untuk teman-teman semua yang membacanya.Terutama para orang Tua. Agar kita bisa menjalankan tugas dan amanah yang di berikan oleh Sang Maha Pencipta kepada kita yaitu sebagai orang tua yang baik. Aamiin. 

Bremen,
08.09.2017 

Langkah Membuat Surat Penetapan Pengadilan Negeri Untuk Penambahan Nama Keluarga Suami (Family Name)

Hallo teman-teman semuanya.      Saya pernah menuliskan tema ini pada tahun 2015 lalu. Di postingan kali ini saya hanya menambahkan UPDATE t...